Senin, 17 Mei 2010

Arsitektur Aplikasi Pelacak Barang

Desain Arsitektur Untuk Aplikasi Pelacak Barang(APB)
1. Overview
1.1 System Overview
APB digunakan untuk mempermudah user dalam melakukan proses yang berkaitan dengan penyimpanan,pengambilan,pencarian barang yang ada digudang. Serta mencetak laporan untuk managemen.

1.2 System Context
Seperti yang sudah dijelaskan dalam SRS, user adalah sumber informasi. Tidak ada sumber informasi yang lain selain user yang menggunakan aplikasi APB yang ada di dalam perusahaan.

1.3 Stakeholders pada APB
StakeHolders utama yang ada dalam system adalah user itu sendiri dan pemilik system. Peranan kedua StakeHolders ini adalah:

• Bagi Users: Menyediakan informasi bagi pelanggan yang ingin menyimpan,mengambil barang yang ada digudang. Serta memberikan laporan bila diminta oleh atasan.

• Bagi Pemilik: System mudah untuk diubah, yang akan digunakan untuk mengurusi masalah yang terjadi pada SRS yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Perfoma waktu respon adalah factor yang lain dimana system harus di evaluasi.

1.4. Ruang lingkup dokumen ini
Pada dokumen ini, kami menuliskan 2 kemungkinan arsitektur untuk PAB, dengan membandingkan berbagai attribute yang memenuhi syarat dan memilih yang paling tepat yang merupakan tujuan utama dari doketmen arsitektur untuk PAB.
Dengan mendiskusikkan 2 kemungkinana,kami juga menyediakan alasan untuk memilih arsitektur terakhir. Untuk arsitektur , kami hanyan mempertimbangkan komponen atau bagian-bagian dan tampilan konektor saja.

1.5. Definisi dan Singkatan
Definisi :
User Pengguna Program APB
StakeHolders Pemeran utama

Singkatan :
APB Aplikasi Pelacak Barang




2. Desain Arsitektur
Arsitektur ini terdiri dari repositori data, yang berisi informasi tentang Laporan, transaksi, status, dan login. Berikut ini adalah komponen prinsip ini arsitektur.
2.1. Arsitektur 1 :

No Komponen Tipe Komponen Penjelasan
1 Tempat Penyimpanan Data Database Modul ini mengandung informasi tetang data penyewaan, laporan,pengamanan data, dan status gudang.
2 Kontrol Utama Proses(modul antar muka) User Login
3 Create,delete,transaksi Proses(Perubahan pada database) Informasi yang berkaitan dengan isi data, database, laporan, transaksi
4 Transaksi Proses(Perhitungan) Modul ini menghitung biaya penyewaan dan lain-lain
5 Status Gudang Proses (akses database) Modul ini menampilkan tentang status gudang


Berikut ini adalah konektor arsitektur:

No Konektor Tipe konektor Penjelasan
1 Konektor R/W Akses database/ perubahan Konektor ini berada di antara data repository dan module 3,4,5
2 Konektor hanya membaca Akses Database Konektor ini berada diantara data repository dan module 5
3 Konektor hanya menulis Akses database dan Perubahan Konektor ini berada diantara data repository dan module 4




Gambar 2.1 Data Repository



2.2. Arsitektur 2: Access Layer Model (4 lapis)
Arsitektur ini mirip dengan arsitektur repositori data. Perbedaan utama terletak pada fakta bahwa di sini, kita memiliki akses data lapisan memisahkan logika bisnis dan data repositori. Pengambilan dan modifikasi data dilakukan melalui lapisan akses data, sementara semua pengolahan data atau pelaksanaan logika bisnis yang dilakukan dalam logika bisnis lapisan. Lapisan ke-4 adalah lapisan presentasi (kontrol induk) yang bertanggung jawab untuk berinteraksi dengan pengguna dan modul lapisan logika bisnis. Kegunaan dari lapisan akses data berasal dari kenyataan bahwa jika jenis database diubah, maka lapisan akses hanya perlu diubah sedangkan logika pengolahan tetap sama. Komponen tetap sama kecuali bahwa sekarang kita akan memiliki komponen akses data baru mendapatkan / menaruh data yang akan bertanggung jawab untuk membaca dan menulis data sesuai dengan Laporan / Login / Transaksi. Diagram di bawah menunjukkan arsitektur ini.




Gambar 2.2 4 Lapisan Arsitektur
2.3 Perbandingan Arsitektur
Disini kita akan membandingkan 2buah arsitektur.
Kriteria Arsitektur 1 Arsitektur 2
Perubahan pada data depository Sulit Mudah
Perubahan data dari lokasi user Mudah Mudah
Penambahan fungsi Mudah Sulit
Penambahan User Mudah Mudah

3. Arsitektur Terakhir untuk APB

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa arsitektur 2 lebih baik karena perubahan data untuk data repository mudah dilakukan dan juga untuk melakukan perubahan data dari lokasi user mudah dilakukan,penambahan user mudah untuk dilakukan apabila memiliki hak akses untuk melakukannnya. Untuk melakukan penambahan fungsi ini sedikit sulit karena kita harus membongkar APB untuk menambah fungsi-fungsi baru.
File Bisa Diambil disini
Read More..

Rabu, 05 Mei 2010

Rencana Manajemen Proyek Aplikasi Pelacak Barang

Rencana Manajemen Proyek Aplikasi Pelacak Barang

1. Ringkasan Proyek
1.1 Project Overview
Aplikasi Pelacak Barang dimaksudkan untuk membantu user dalam hal ini membantu dalam proses pencarian lokasi yang tepat untuk penempatan barang masuk dan pencarian barang yg akan keluar gudang serta dapat digunakan untuk memantau status lot yang terisi maupun yang kosong dan juga meningkatkan layanan kepada penyewa dengan mempersingkat waktu bongkar-muat barang yang dititipkan atau diambil.


1.2 Ruang Lingkup Proyek
Seperti dijelaskan di SRS, ruang lingkup proyek ini adalah terutama pengelolaan data penyewa , pengelolaan data barang yang masuk, pengelolaan data barang yang keluar, pengelolaan lot, pemantauan statistik penyewaan dan status lot serta laporan penyewaan.

Kegiatan penempatan barang tanpa menggunakan perangkat lunak, tidak termasuk dalam proyek ini.

1.3 Proses Pengembangan
Kami mengikuti model iteratif pengembangan perangkat lunak. Aplikasi akan dikembangkan dalam dua iterasi.
Iterasi Pertama : Modul inti akan dikembangkan dalam iterasi yang akan mencakup modul berikut:

Modul Tujuan
Data Access Layer Mengelola Database
Master Controller GUI dasar untuk APB
Create /Delete /Edit / Security Modul proses data untuk pengelolaan database
Simpan data yang masuk dan keluar serta penentuan lot Pemrosesan data barang yang masuk ataupun keluar di gudang
Laporan Penyewaan, Statistik Penyewaan,Status Lot Menampilkan data/laporan penyewaan, informasi statisik penyewaan,status lot
Iterasi kedua : iterasi ini akan melengkapi Aplikasi dengan fungsionalitas penuh. Berikut dengan perangkat tambahan yang akan dilakukan dalam iterasi ini :

Modul Tujuan
User Integrity Membatasi Hak Akses dalam Software

Catatan: Aplikasi ini setelah iterasi pertama merupakan sistem kerja yang lengkap, meskipun tidak dengan fungsionalitas penuh.

1.4 Upaya, Jadwal dan Tim :
Tim ini terdiri dari 4 orang berikut:
a. Andrie Wijaya
b. Rusman Hadi
c. Tri Octini
d. Ricky
Jadwal dan usaha untuk 2 iterasi :
Nomor Iterasi Tanggal Mulai
(dd-mm-yy) Tanggal Selesai
(dd-mm-yy) Total Upaya
(Orang-Jam)
Iterasi 1 12/04/2010 25/05/2010 138
Iterasi 2 25/05/2010 30/05/2010 17
Total Usaha (dalam manusia-jam) : 155
Tanggal akhir serah terima : 11/06/2010

1.5 Asumsi yang dibuat :
Tidak ada asumsi lain melampaui apa yang dinyatakan di SRS.
2. Detil Usaha dan Jadwal
Kami menggunakan bottom up untuk estimasi. Dalam hal ini kami membuat daftar modul utama dan tugas. kemudian memperkirakan upaya dan jadwal. Masing-masing tugas anggota proyek juga sudah ditentukan.

2.1 Iterasi Pertama
No Tugas Perkiraan upaya
(orang-jam) Tgl Mulai
(dd/mm/yyyy)
Tgl Selesai
(dd/mm/yyyy)
Nama
Pekerja
1 Input/Ubah/Hapus
Data Penyewa 9 12/04/2010 15/04/2010 Tri Octini
2 Proses Masuk/Keluar Barang 72 16/04/2010 10/05/2010 Andrie Wijaya
3 Penentuan Jumlah Lot 30 16/04/2010 26/04/2010 Rusman Hadi
4 Laporan Penyewaan 9 11/05/2010 14/05/2010 Ricky
5 Data Akses Layer 9 15/05/2010 18/05/2010 Semua
6 Perhitungan total biaya 6 19/05/2010 21/05/2010 Semua
7 Pengujian Sistem 3 22/05/2010 23/05/2010 Semua

Upaya diperkirakan dalam satuan orang-jam untuk iterasi pertama (termasuk uji): 138
2.2 Iterasi Kedua
No Tugas Perkiraan upaya
(orang-jam) Tgl Mulai
(dd/mm/yyyy)
Tgl Selesai
(dd/mm/yyyy)
Nama
Pekerja
1 User Integrity 3 25/05/2010 25/05/2010 Rusman Hadi
2 Instal Perangkat Lunak dan Aplikasi pendukung(SQL Server 2005) 2 26/05/2010 26/05/2010 Andrie Wijaya
3 Pengujian Iterasi ke-2 3 27/05/2010 27/05/2010 Semua
4 Dokumentasi 9 27/05/2010 30/05/2010 Semua

Upaya diperkirakan dalam satuan orang-jam untuk iterasi kedua (termasuk uji): 192



3. Organisasi Tim
Kami memiliki tim yang kecil, maka kita menggunakan struktur tim yang sejajar, dengan satu orang memiliki peran tambahan manajer proyek.
Berikut tabel organisasi :
Nama Peran
Andrie Wijaya Project Leader
Rusman Hadi Supervisor
Tri Octini Developer
Ricky Developer

Penjelasan tugas mereka akan diatur dalam jadwal secara rinci.

4. Sumber daya Hardware dan Software yang diperlukan
Sumber daya Hardware yang dibutuhkan hanya sambungan internet. Berikut
sumber daya Software utama yang diperlukan:
Software Tujuan
SQL Server 2005 Sebagai Penampung Database

5. Rencana Mutu
Proses pengendalian mutu untuk proyek ini akan terdiri dari :
• SRS dan Arsitektur Review: SRS dan Arsitektur APB akan ditinjau oleh tim termasuk
orang-orang dari luar tim.
• Desain Review: Dokumen desain akan direview oleh tim proyek.
• Pengujian Unit: Setiap programmer bertanggung jawab pada Unit Testing modulnya .
Modul Create / Delete / Edit / Security / Input / Output dan Cetak akan dites oleh tim pengembang. Untuk beberapa modul, laporan unit testing akan dibuat.
• Sistem Pengujian: Dilakukan sesuai dengan rencana pengujian sistem, yang akan
menggambarkan strategi pengujian serta daftar semua kasus uji. Rencana pengujian akan
ditinjau.


6. 6. Rencana Manajemen Risiko
No Resiko Probabilitas Dampak Rencana Mitigasi
1 Antarmuka pengguna mungkin tidak dapat diterima sebagai yang sudah ditetapkan secara penuh dalam SRS Tinggi Besar Membuat beberapa tampilan secara dini dan mendapatkan persetujuan
2 Tidak menyelesaikan proyek sebelum Batas akhir serah terima Tinggi Sangat Besar *Membagi menjadi 2 iterasi, dan iterasi 1 diserahkan terlebih dahulu.
*Melemburkan waktu pekerjaan
3 Kualitas yang mungkin tidak baik Medium Medium Menggunakan tool testing yang baik
4 Tingkat komputasi tidak benar Medium Tinggi Testing secara menyeluruh.Uji kasus dengan beberapa input baik intern/ekstern

7. Proyek Pelacakan
Karena merupakan sebuah proyek kecil, pelacakan yang rumit tidak diperlukan.
Berikut ini adalah rencana proyek pelacakan:
• Kami akan melacak terutama jadwal dan tugas. Ini akan dilakukan melalui mingguan pertemuan dan status laporan mingguan (yang akan dikirim melalui email.)
• Status dari tugas dicapai dan tidak terjawab akan dilaporkan mingguan
• Upaya pelacakan akan dilakukan secara informal, dan jika diperlukan estimasi kembali akan dilakukan.

File Rencana Manajemen Proyek bisa diunduh disini

File Microsoft Project bisa diunduh disini
Read More..

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Aplikasi Pelacak Barang

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Aplikasi Pelacak Barang

1. Pengantar
1.1 Tujuan
Aplikasi Pelacak Barang dimaksudkan untuk membantu user dalam hal ini , proses bisnis pada PT. Simpana Baranga yang bergerak di bidang penyewaan gudang. Aplikasi Pelacak Barang ini digunakan untuk membantu dalam proses pencarian lokasi yang tepat untuk penempatan barang masuk dan pencarian barang yg akan keluar gudang serta dapat digunakan untuk memantau status lot yang terisi maupun yang kosong dan juga meningkatkan layanan kepada penyewa dengan mempersingkat waktu bongkar-muat barang yang dititipkan atau diambil.


Dokumen ini dimaksudkan untuk menggambarkan tentang APB yang digunakan untuk membantu dalam proses penyewaaan gudang.

1.2 Lingkup
Kami mendeskripsikan fitur-fitur apa saja yang ada pada lingkup perangkat
lunak dan yang tidak termasuk dalam lingkup perangkat lunak kami yang akan dikembangkan.

Ruang Lingkup :
1. Pengelolaan data penyewa(Staff layanan)
2. Pengelolaan data barang masuk(Staff gudang)
3. Pengelolaan data barang keluar(Staff gudang)
4. Pengelolaan lot (Staff gudang)
5. Pemantauan Statistik Penyewaan(Manager)
6. Pemantauan status lot (Manager dan Staff gudang)
7. Laporan penyewaan (Manager)

1.3 Definisi

a. APB : Aplikasi Pelacak Barang
b. Lot : Lokasi penempatan barang/Satuan Paket Barang
c. User : Pengguna

1.4 Keseluruhan

Kebutuhan spesifikasi dan perangkat lunak : Bagian 2 akan menjelaskan mengenai aplikasi ini secara keseluruhan. Dalam memberikan gambaran mengenai apa yang diharapkan pada si pengguna aplikasi. Bagian 3 menjelaskan kebutuhan khusus agar aplikasi dapat dioperasikan. Mengenai kebutuhan fungsi juga diberikan dengan berbagai use case. Persyaratan kinerja dari komputer yang digunakan serta design keamanan. Bagian 4 menginformasikan mengenai beberapa kemungkinan untuk mengembangkan aplikasi. Bagian 5 menjelaskan mengenai perhitungan biaya sewa lot dan beberapa tampilan aplikasi.

2. Deskripsi Keseluruhan

2.1 Perspektif Produk

Aplikasi Pelacak Barang ditujukan untuk PT. Simpana Baranga, Aplikasi Pelacak Barang ini bertujuan untuk membantu user dalam mengelola barang dalam hal penyewaan gudang serta mengelola informasi data penyewa dan laporan–laporan yang diperlukan manajemen. Dan membantu pihak manajemen dalam data-data dan informasi yang telah disiapkan oleh user ,yang nantinya dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan.

Aplikasi Pelacak Barang ini tidak dipengaruhi oleh dan perangkat lunak atau aplikasi lainnya, terkecuali aplikasi database yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data. Program ini bisa dijalankan pada operasi sistem seperti Windows XP ke atas .

2.2 Fungsi – fungsi Produk

Aplikasi pelacak barang harus mendukung beberapa Use Case berikut :

Kelas Use Case Use Case Keterangan
Use case yang berkaitan dengan Instalasi Instalasi Menyiapkan aplikasi dan database
Use case yang berkaitan dengan Sistem Pengaksesan Pemakai Login Login ke APB
Ubah Password Ubah Password APB
Hapus User Hapus User APB
Use case yang berkaitan dengan Laporan Status Lot Keadaan lot yang kosong dan terisi
Laporan penyewaan Laporan penyewaan per periode
Use case yang berkaitan dengan Data Penyewa/Pelanggan Input data penyewa Input data penyewa
Ubah data penyewa Ubah data penyewa
Hapus data penyewa Hapus data penyewa
Use case yang berkaitan dengan Kegiatan Gudang Penentuan lot Penentuan jumlah lot per gudang
Pencatatan Barang masuk Pendaftaran form. Penitipan barang
Pencatatan Barang keluar Pendaftaran form. pengeluaran barang
Use case yang berkaitan dengan Biaya Sewa Biaya sewa Perhitungan biaya sewa lot


2.3 Karakteristik User
a. User harus memahami proses bisnis dalam pergudangan, seperti penempatan barang dan proses masuk keluar nya barang.User harus memahami bagaimana menggunakan aplikasi secara keseluruhan.

2.4 Pemeran Utama
Pemeran utama dalam APB adalah user dan aplikasi.

2.5 Masalah Umum
a. Database yang digunakan terpisah dari aplikasi utama.
b. APB adalah Aplikasi yang bersifat multi user.
c. Aplikasi dijalankan dikomputer yang memiliki prosesor Dual Core 1,2

2.6 Asumsi dan Ketergantungan
Untuk menjalankan aplikasi, diperlukan Aplikasi database yang bernama Microsoft SQL Server 2005.


3. Kebutuhan khusus

3.1 Kebutuhan Fungsional

Kami menjelaskan kebutuhan fungsional dengan menjabarkan berbagai Use
Case.

Use case yang berkaitan dengan instalasi :
Use case 1 : Instalasi
Pemeran utama : User( staf gudang )
Pre kondisi : Software Microsoft SQL Server 2005 tersedia
Skenario Utama :
1. User menempatkan aplikasi ke dalam drive yang diinginkan
2. Mengaktifkan database
3. Membuat Login APB Pada Database Melalui APB

Skenario Alternatif :
2(a). Microsoft SQL Server 2005 belum tersedia
2(a)1. User menginstal Microsoft SQL Server 2005
2(b). Mengaktifkan Database Gagal
2(b)1. Coba Lagi
2(c)2. Batal Menjalankan Aplikasi

Use case yang berkaitan dengan hak akses pemakai :

Use case 2 : Login
Aktor utama : User (staf gudang dan manajemen)
Pre kondisi : -
Skenario Utama :
1. Menjalankan APB, user diminta untuk mengisi id Login dan Password.
2. User memberikan ID login dan password
3. Sistem melakukan verifikasi
4. Tampilan menu utama muncul

Skenario Alternatif :
4(a). Login gagal.
4(a)1. Belum memiliki ID Login dan Password
4(a)1.1. Membuat Login dan Password
4(a)1. ID login atau password yang diberikan user salah
4(a)2. Kembali mengisi ID login dan password


Use case 3 : Ubah Password
Aktor utama : user (manajemen )
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. user membuka jendela password yang tersedia di menu.
2. user memilih ID dan password yang ditampilkan dari database password dan mengganti password dengan yang baru
3. System melakukan verifikasi
4. Password baru telah terdaftar dalam aplikasi

Skenario Alternatif :
4(a). Password baru yang dimasukkan oleh user tidak cocok dengan verifikasi Password.
4(a)1. Memasukan lagi Password yang sama pada kolom Password baru dan kolom Verifikasi Password baru.

Use Case 4 : Hapus User
Aktor utama : user (manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1 user membuka form password yang tersedia di menu.
2. user memilih ID ditampilkan dari database dan menghapus ID yang tidak terpakai
3. Sistem melakukan verifikasi
4. ID telah terhapus dari aplikasi
Use case yang berkaitan dengan menampilkan informasi :
Use case 5 : Status Lot
Aktor utama : user (manajemen atau staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User memilih sub menu untuk menampilkan status lot

Skenario Alternatif :
1(a). Status lot tidak tampil, karena jumlah lot belum
ditentukan
1(a).1. Menentukan jumlah lot terlebih dahulu
Use case 6 : Laporan Penyewaan
Aktor utama : user (manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User memilih sub menu untuk menampilkan laporan penyewaan per-periode

Skenario Alternatif :
1(a). Laporan penyewaan belum lengkap karena periode
waktu yang ditentukan belum berakhir

Use case yang berkaitan dengan menampilkan informasi :
Use case 7 : Input data penyewa
Aktor utama : user (staf layanan)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
2. User menginput data penyewa ke dalam database

Skenario Alternatif :
1(a). Data yang diserahkan si penyewa tidak lengkap, sehingga error pada saat penginputan
Use case 8 : Ubah data penyewa
Aktor utama : user (staf layanan & manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
3. User mengupdate / mengubah data penyewa yang ada dalam database

Skenario Alternatif :
1(a). Ada Data yang kosong(data belum lengkap)

Use case 9 : Hapus data penyewa
Aktor utama : user (staf layanan & manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
4. User menghapus data penyewa yang ada dalam database

Skenario Alternatif :
1(a). Data penyewa gagal dihapus, karena user yang sedang digunakan tidak memiliki hak untuk menghapus data penyewa

Use case yang berkaitan dengan aktifitas gudang :
Use case 10: Penentuan Lot
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User memilih sub menu untuk menampilkan jendela Pengaturan lot
2. User menentukan jumlah lot per gudang sesuai dengan kebutuhan


Use case 11 : Pencatatan barang masuk
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User memilih sub menu untuk menampilkan Jendela Pendaftaran penitipan barang
2. User mengecek ketersediaan lot
3. User menginput data formulir penitipan barang
4. User menetapkan barang mau ditempatkan di lot yang sesuai.

Skenario Alternatif :
3(a). Lot penuh, sehingga penyewaan tempat(yang dipilih) dibatalkan
3(a)1. Peralihan ke Gudang Lain
3(b). Barang yang dititipkan tidak Persyaratan

Use case 12 : Pencatatan barang keluar
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User memilih sub menu untuk menampilkan jendela Pendaftaran pengeluaran barang
2. User menginput data formulir pengeluaran barang
3. User mencari lot tempat dimana barang ditempatkan
Skenario Alternatif :
3(a). Barang yang dicari melalui aplikasi tidak ditemukan
karena databarang yang ada didatabase tidak sesuai dengan penempatan lot yang digudang
3(a)1. Barang yang akan keluar harus dicari secara manual


Use case yang berkaitan dengan perhitungan biaya sewa :
Use case 12 : Biaya sewa
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User menghitung jumlah biaya yang harus pada penyewa

3.2 Kebutuhan Kinerja Komputer

(a) Bisa dijalankan Processor Dual Core 1,2 Ghz, 1 Gb RAM atau lebih
(b) 80 % respon dari aplikasi harus memakan waktu kurang dari 10 detik .

3.3 Design Security

1.Security:
- Hak akses Aplikasi dan informasi pada sistem harus dilindungi username dan password
- Data dan aplikasi dilindungi dengan antivirus, dan dilakukan backup data pada media penyimpanan yang lain secara berkala.
.
2. Toleransi Kesalahan : Data yang disimpan tidak menjadi rusak jika terjadi sistem crash atau kegagalan pada daya listrik.



3.4 Kebutuhan Tampilan Luar

Layar yang akan ditampilkan pada user hanya satu bagian saja dimana pada
layar tersebut ditampilkan menu – menu yang berhubungan dengan proses
penyewaan gudang secara keseluruhan.

4. Rancangan Masa Depan

PAB diberisfat Multi User yang dapat digunakan di beberapa komputer. Ada kemungkinan software ini dapat digunakan dalam jarak jauh menggunakan internet.

5. Lampiran

5.1 Lampiran A

Formula untuk menghitung total biaya sewa

Misalkan harga sewa 1 lot/ hari kita asumsikan sebagai I Sedangkan jumlah hari kita gunakan variabel X , jadi formula untuk menghitung total biaya sewa per lot per hari:
Tot = i * X
Tot adalah total biaya sewa 1 lot selama X hari
5.2 Lampiran B : Tampilan pada layar user


Gambar 5.1.1 Menu Utama

Gambar 5.1.2 Login

Gambar 5.1.2 Data Pelanggan


File bisa diunduh disini

Read More..

PROYEK MAHASISWA REKAYASA PERANGKAT LUNAK SEMESTER GENAP 2010

Aplikasi Pelacak Barang

1. Gambaran Umum

PT. Simpana Baranga merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pergudangan. Perusahaan ini menyediakan ruang gudang yang bisa disewa oleh perusahaan lain. Sepuluh gudang dengan luas masing-masing 1500 m2 dengan dukungan alat-alat berat untuk menurunkan dan menaikkan barang dari kendaraan pengangkut dan pengaturan barang di gudang merupakan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan ini.

Penyewa dibagi menjadi dua kategori yaitu penyewa tetap dan penyewa tidak tetap. Penyewa tetap adalah perusahaan yang memiliki kontrak perjanjian kerjasama minimal satu tahun untuk menyewa ruang gudang sedangkan penyewa tidak tetap hanya menyewa tempat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Penyewa tidak tetap ada yang menyewa dan menitipkan barangnya hanya dalam jangka waktu beberapa hari saja.

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa jumlah penyewa dan barang yang dititipkan menjadi semakin banyak. Staf gudang memerlukan cara yang cepat untuk mencari lokasi penempatan baik ketika barang masuk maupun barang keluar. Selain itu, perlu juga dipantau status penuh atau tidaknya lokasi penempatan barang (lot) dalam gudang.


2. Prosedur

Perusahaan yang akan menyewa ruang gudang membuat perjanjian kerjasama (penyewa tetap) atau mendaftarkan perusahaannya (penyewa tidak tetap). Setelah terdaftar, penyewa bisa memasukkan atau mengeluarkan barang dari gudang. Penyewa hanya mengantarkan barang ke gudang, melaporkannya kepada staf gudang dengan mengisi formulir penitipan barang, dan barang yang akan dititipkan akan diatur penempatannya oleh staf gudang sesuai dengan jenis dan ukuran barang. Untuk dapat mengambil barang yang dititipkan, penyewa mengajukan permintaan pengeluaran barang dengan mengisi formulir pengeluaran barang yang berisi daftar barang yang akan dikeluarkan. Staf gudang akan mencari lokasi barang yang akan dikeluarkan kemudian barang akan diangkut ke kendaraan penyewa.

3. Permasalahan

Pencarian lokasi yang kosong untuk barang yang masuk dan pencarian lokasi barang yang akan diambil penyewa tidaklah sederhana. Tiap gudang bisa menampung banyak barang dari penyewa yang berbeda yang ditempatkan pada lot (lokasi penempatan) dengan nomor lot yang sudah diatur. Barang-barang yang dititipkan dari satu perusahaan bisa ditempatkan pada gudang dan lot yang berbeda sesuai dengan jenis barang dan ketersediaan tempat.

4. Sasaran

Manajemen PT. Simpana Baranga berkeinginan untuk meningkatkan layanan kepada para penyewa dengan mempersingkat waktu bongkar-muat barang yang dititipkan atau diambil. Peningkatan perlu dilakukan dalam hal pencarian lokasi penempatan yang cepat dan tepat maupun pencarian lokasi untuk barang titipan yang baru masuk. Kinerja pencarian lokasi ini berpengaruh besar terhadap mutu layanan yang diberikan kepada penyewa.

Perusahaan ini membutuhkan aplikasi baru yang akan digunakan untuk mencatat barang masuk dan keluar gudang serta dapat memantau status lot untuk mengetahui isi masing-masing lot serta penuh atau tidaknya lot.

5. Kebutuhan

Berikut ini adalah beberapa kejadian yang ada pada PT. Simpana Baranga sehubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.

1. Staf layanan pelanggan mengelola data penyewa

2. Staf gudang mengelola data barang masuk

3. Staf gudang mengelola data barang keluar

4. Staf gudang mengelola lot

5. Manajemen memantau statistik penyewaan

6. Manajemen dan staf gudang memantau status lot

7. Manajemen menerima laporan penyewaan


File bisa diunduh Aplikasi Pelacak Barang

1. Gambaran Umum

PT. Simpana Baranga merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pergudangan. Perusahaan ini menyediakan ruang gudang yang bisa disewa oleh perusahaan lain. Sepuluh gudang dengan luas masing-masing 1500 m2 dengan dukungan alat-alat berat untuk menurunkan dan menaikkan barang dari kendaraan pengangkut dan pengaturan barang di gudang merupakan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan ini.

Penyewa dibagi menjadi dua kategori yaitu penyewa tetap dan penyewa tidak tetap. Penyewa tetap adalah perusahaan yang memiliki kontrak perjanjian kerjasama minimal satu tahun untuk menyewa ruang gudang sedangkan penyewa tidak tetap hanya menyewa tempat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Penyewa tidak tetap ada yang menyewa dan menitipkan barangnya hanya dalam jangka waktu beberapa hari saja.

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa jumlah penyewa dan barang yang dititipkan menjadi semakin banyak. Staf gudang memerlukan cara yang cepat untuk mencari lokasi penempatan baik ketika barang masuk maupun barang keluar. Selain itu, perlu juga dipantau status penuh atau tidaknya lokasi penempatan barang (lot) dalam gudang.


2. Prosedur

Perusahaan yang akan menyewa ruang gudang membuat perjanjian kerjasama (penyewa tetap) atau mendaftarkan perusahaannya (penyewa tidak tetap). Setelah terdaftar, penyewa bisa memasukkan atau mengeluarkan barang dari gudang. Penyewa hanya mengantarkan barang ke gudang, melaporkannya kepada staf gudang dengan mengisi formulir penitipan barang, dan barang yang akan dititipkan akan diatur penempatannya oleh staf gudang sesuai dengan jenis dan ukuran barang. Untuk dapat mengambil barang yang dititipkan, penyewa mengajukan permintaan pengeluaran barang dengan mengisi formulir pengeluaran barang yang berisi daftar barang yang akan dikeluarkan. Staf gudang akan mencari lokasi barang yang akan dikeluarkan kemudian barang akan diangkut ke kendaraan penyewa.

3. Permasalahan

Pencarian lokasi yang kosong untuk barang yang masuk dan pencarian lokasi barang yang akan diambil penyewa tidaklah sederhana. Tiap gudang bisa menampung banyak barang dari penyewa yang berbeda yang ditempatkan pada lot (lokasi penempatan) dengan nomor lot yang sudah diatur. Barang-barang yang dititipkan dari satu perusahaan bisa ditempatkan pada gudang dan lot yang berbeda sesuai dengan jenis barang dan ketersediaan tempat.

4. Sasaran

Manajemen PT. Simpana Baranga berkeinginan untuk meningkatkan layanan kepada para penyewa dengan mempersingkat waktu bongkar-muat barang yang dititipkan atau diambil. Peningkatan perlu dilakukan dalam hal pencarian lokasi penempatan yang cepat dan tepat maupun pencarian lokasi untuk barang titipan yang baru masuk. Kinerja pencarian lokasi ini berpengaruh besar terhadap mutu layanan yang diberikan kepada penyewa.

Perusahaan ini membutuhkan aplikasi baru yang akan digunakan untuk mencatat barang masuk dan keluar gudang serta dapat memantau status lot untuk mengetahui isi masing-masing lot serta penuh atau tidaknya lot.

5. Kebutuhan

Berikut ini adalah beberapa kejadian yang ada pada PT. Simpana Baranga sehubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.

1. Staf layanan pelanggan mengelola data penyewa

2. Staf gudang mengelola data barang masuk

3. Staf gudang mengelola data barang keluar

4. Staf gudang mengelola lot

5. Manajemen memantau statistik penyewaan

6. Manajemen dan staf gudang memantau status lot

7. Manajemen menerima laporan penyewaan


File bisa diunduh disini
Read More..

Anggota Kelompok

Rusman Hadi (2007240010)
Andri Wijaya(2007240017)
Tri Octini (2007240128)
Ricky 2007240005) Read More..